Pada saat mengunjungin pesanggrahan eyang Djojodigdan saya dan rekan –rakan lain nya tiba pukul 19 namum sang juru kunci tersebut tidak ada di lokasi sedang keluar mencari atau membeli makanan maka kami putuskan untuk kembali pada pukul 22 tetapi pintu pesanggrahan sudah tertutup dan terkunci namum diseberang jalan ada sebuah kios atau kedai kopi kecil yang kami minta tolong agar memanggil sang juru kunci yang tinggal di dalam.pemilik kedai kopi tersebut masuk dan lompat melalui pagar beton yang tidak terlalu tinggi,setelah beberapa menit kemudian sang juru kunci datang dan membukakan gerbang pesanggarah maka mulai Lah kami memasuki lokasi makam eyang Djojodigdan di Blitar tersebut dan saya merasakan sangat terasa aura mistik nya.
Makam gantung begitu kami mengenal tempat beliau ini seorang adipati blitar pada zaman penjajahan,beliau adalah seorang pejuang pada zaman penjajahan belanda,selain makam Bung Karno wisata edukasi di blitar adalah makam eyang Djojodigdan ,memang tak banyak yang mengenal maka tersebut namun Pesanggrahan Djojodigdan sangat terkenal di Blitar Karna misteri makam tersebut konon beliau memiliki ilmu Aji Pancasona yang terkenal jika meninggal dan tersentuh tanah akan kembali hidup lagi,ilmu Aji Pancasona terkenal di Masyarakat Jawa adalah ilmu kebal yang di pelajari oleh Beberapa jawara jawara di tanah Jawa.
Lokasi pesanggrahan terletak di jalan Melati no 45 – Blitar Jawa Timur dan terletak di jalan raya utama.Pesanggarahan tersebut adalah Rumah yang sudah tua dan sangat terlihat bangunan yang masih kokoh walaupun usia dari bangunan tersebut sudah ratusan tahun.pesanggrahan tidak di tempatin oleh siapapun kecuali sepasang suami istri (juru kunci ) yang memiliki rumah kecil di sudut pasanggrahan tersebut dengan hidup sehari -hari bercocok tanam sawah yang ada di samping rumah serta beternak ayam dan lain –lain nya.
Di area makam tersebut selain makam eyang Djojodigdan ada beberapa makam – makam keluarga yang di makamkan juga. yang sangat menarik pesanggarahan tersebut sangat terasa aura mistik nya dan udara di pesanggrahan tersebut sangat sejuk dan damai.menurut sumber dari sang juru kunci atau sepasang suami istri yang menjaga pesanggrahan tersebut bahwa makam beliau di sebut dengan makam gantung dan di kenal oleh masyarakat Blitar sebagai makam gantung.
SALAM HANGAT@Nyai Sekar kahuripan
KANJENG RATU KAHURIPAN 